Download "No Game No Life" Subtitle Indonesia

No Game No Life


Sinopsis No Game No Life
Kisah No Game No Life berpusat pada Sora dan Shiro, kakak beradik yang memiliki reputasi hebat sebagai  NEET (Not In Education, Employment or Training) hikikomori (shut-in) gamers yang telah melegenda di seluruh Internet. Kedua gamers ini bahkan mengganggap kehidupan dunia nyata sebagai suatu game yang buruk. Suatu hari, mereka dipanggil oleh seorang anak bernama “Tet” yang memberikan sebuah dunia altrenatif lain. Di sana, Tet melarang perang dan menyatakan bahwa dunia itu menjadi sebuah dunia di mana “semuanya diputuskan oleh permaian”-bahkan perbatasan negara ditentukan oleh game. Umat manusia telah dipojokkan kembali ke satu kota yang tersisa oleh ras-ras lain. Apakah Sora dan Shiro, kakak dan adik itu mampu menjadi “penyelamat Umat Manusia” di dunia alternatif ini? ”

  • Judul Asli: ノーゲーム・ノーライフ
  • Tipe: TV
  • Episode: 12
  • Status: Completed
  • Disiarkan: Apr 09, 2014
  • Produser: Madhouse, Media Factory, Sentai Filmworks
  • Skor: 8.55
  • Genres
  • Durasi: 23 menit per episode



  • Sumber : www.nekonime.com

    Roleplay, Aturan dasar dan beberapa jenis aliran Roleplay, Dll




    ROLEPLAY IN A NUTSHELLS


    Sebuah Panduan Roleplay dari Roleplayer untuk Roleplayer
    (by R’llhor)

    1.   Apa sih Roleplay itu?

    Secara harafiah, Roleplay berarti ‘bermain peran’ jadi jika kita memainkan sebuah karakter, baik itu karakter yang telah ada maupun karakter ciptaan kita sendiri, berarti kita sedang melakukan Roleplay. Secara luas Roleplay bisa diterapkan dalam beberapa bidang termasuk pendidikan, karena terkadang seorang pengajar bisa mencoba memerankan salah satu tokoh sejarah dalam persentasinya di kelas, maupun penutur cerita yang tengah memerankan salah satu tokoh dalam bacaannya pada pendengar.

    Yang kita bahas disini adalah Roleplay  dalam artian khusus, yaitu bermain peran yang menggunakan karakter baik yang telah ada maupun rekaan kita sendiri (OC) yang dilakukan dengan cara berinteraksi dengan karakter yang diperankan oleh orang lain, dalam sebuah forum atau social media.

    Pemain Roleplay atau yang menggerakan karakter disebut Roleplayer, atau bisa juga disebut Au (Author) karena mereka adalah ‘pengendali’ boneka bernama OC / Char tersebut.

    2.    Bagaimana cara ber-roleplay?

    Roleplay dapat dilakukan saat karakter yang kita perankan tengah melakukan interaksi dengan karakter lain, namun juga ada batasan dan aturan dasar yang tak boleh dilanggar demi menjaga kelancaran Roleplay dan menghindari “drama” berlebih, atau terjerumus dalam lembah ‘Bad-Roleplayer’.

    3.    Aturan dasar dan batasan dalam Roleplay

    Hal-hal dasar  akan di bahas dalam bagian ini beserta aturan aturan dasar dalam ber-roleplay yang baik. Karena roleplay bukan hanya sekedar kita asal bermain peran dan membuat karakter kita melenceng jauh. Hal-hal dasar dan batasan dalam Roleplay antara lain dibawah ini:   
    1. Headcanon
    Headcanon disini berarti garis besar karakter yang akan kita perankan.

    Pada karakter canon (karakter yang sudah ada dari sebuah fandom, misal Eren dari SNK, Jotaro Kujo dari JJBA) Headcanon merupakan pendeskripsian ulang dari karakter tersebut, dan diusahakan harus sedekat mungkin dengan cerita aslinya. Karena secara pribadi, saya juga sedikit tidak suka dengan karakter canon yang terlalu melenceng jauh dari cerita aslinya.

    Pada karakter rekaan kita sendiri (OC) usahakan kita memberi detail yang pas untuk OC tersebut, mendeskripsikan masa kecil secara singkat, saat tumbuh dan konfliknya, hingga ia menjadi karakter yang saat ini kita mainkan.
    Contoh Headcanon

     (Saya ambil dari salah satu OC saya sendiri )

    Name: Nikolas Erminhild Drakeclaws (Nikolae)
    Age: 33
    Side: Silver Rosary.
    Status: Deceased.
    Additional Info:
    Wife : Illeana Constantinescu (Deceased).
    Son: Adrian Constantinescu Drackeclaws (Alive).

    Merupakan putra pertama dari Johann Alastair von Drakeclaws, sang ilmuan eksentrik Silver Rosary dengan Bridget Erminhild, putri pertama keluarga pemburu penyihir kawakan di Saxony. Nikki kecil, tumbuh dalam lingkungan pemburu vampire dan mahluk kegelapan lain, dilatih untuk memiliki kebanggaan pada siapa dirinya, beserta tugas mulia yang mereka lakukan, melindungi manusia dari kaum bayangan. Ia mendapat pengetahuan lebih tentang persenjataan, bahasa kaum darah murni vampire, serta bagaimana cara melacak para lord yang menyembunyikan kastil mereka dalam kabut, dari sang Ayah. Di lain pihak, sang ibu membekalinya dengan ilmu beladiri, terutama tombak, karena sang anak akan mewarisi senjata suci turun temurun keluarga Drakeclaws cepat atau lambat, menggantikan sang ayah yang lebih senang berdiam diri dalam perpustakaan dibanding turun ke lapangan membasmi vampire.

    Ketika ia menginjak usia remaja, Nikolas memilih mengembara dari satu desa ke desa lain, melacak hunting ground dari para vampire seorang diri, karena membawa banyak anggota silver rosary, menurutnya hanya akan memperlambat gerak. Terlebih kostum konyol silver rosary membuat mereka terlihat seperti merak jantan yang memberi tahu tiap mata yang melihat, bahwa mereka ‘pemburu’. Ia lebih memilih mengenakan baju lusuh, topi usang, boots kulit keruh, sebuah tin whistle, dan tombak yang dibalut kain usang bercampur alas tidurnya. Menggunakan nama Nikolae, ia sering terlihat bersama rombongan gipsi maupun kaum gitana yang mengembara sembari memainkan musik, menceritakan kisah-kisah kuno dalam sajak.

    Nikolae, menetap di salah satu desa yang terletak diantara bukit Carpathia, saat mendengar kabar burung salah satu kandidat vampire lord berada tak jauh dari sana, menyembunyikan kastil megah mereka diantara pepohonan dan kabut dengan sihir, dan mengambil anak-anak perempuan penduduk, sebagai santapan sehari-hari. Nikolae memberi tahu siapa sebenarnya dirinya pada kepala desa, namun permintaan Nikolae untuk membawa beberapa orang silver rosary ditolak, karena sang kepala desa tak memiliki koneksi dengan Vatikan yang melindungi Silver Rosary. Berada di lingkungan Orthodox, serta bukti-bukti yang semakin kuat menunjukkan vampire yang berkuasa di Carpathia Nikolae terpaksa menghadapi sang vampire lord seorang diri. Ia meninggalkan surat untuk istrinya, yang tengah mengandung anak pertama mereka, untuk meminta perlindungan gereja jikalau kemungkinan terburuk ia tak kembali terjadi, dan meminta ia menyimpan ‘buntalan usang alas tidurnya’ di bawah tempat tidur, sebagai hadiah untuk anak yang akan lahir nanti.

    Nikolae tak pernah kembali sejak memasuki hutan milik salah satu kandidat vampire lord, dan dinyatakan meninggal terhormat sebagai seorang ksatria silver rosary.  Illeana dan putra mereka hidup dalam lindungan kepala desa dan gereja setempat karena keluarga Nikolae menolak fakta putra mereka menikahi seorang gipsi yang bahkan lebih condong ke arah penyihir, dan menganggap anak Illeana bukanlah Drakeclaws murni.

    Illeana meninggal saat putra mereka Adrian berusia 10 tahun, akibat serangan dari vampire lord sama yang membunuh ayahnya. Semenjak saat itu, Adrian bersumpah akan membalas kematian keduanya, sekaligus memenuhi panggilan darahnya sebagai Drakeclaws terakhir, satu-satunya pelindung manusia dengan kaum kegelapan.

    2. Jenis-Jenis roleplay: One Liner, Literate, Open and Closed RP
    Secara umum roleplay terbagi menjadi one liner dan literate, serta post roleplay tersebut terbuka untuk semua orang (Open RP) atau tertutup hanya untuk orang orang tertentu (Closed RP).

    Dalam forum RP di luar social media (Facebook, Tumblr, Twitter) Roleplay yang kebanyakan dipakai adalah literate, atau yang menggunakan paragraf dengan jumlah bervariasi, dibandingkan one liner atau yang disebut sebut, membalas hanya dengan kata-kata singkat.

    Kubu one liner dan literate sudah terlalu sering berselisih menegai mana yang lebih bagus dalam ber-RP, karena kubu one liner kadang dianggap merusak citra RP dengan balasan asal-asalan mereka, sementara kubu literate kadang dituduh sebagai sumber grammar nazi atau menggunakan kata secara berlebih. Secara pribadi saya menyukai gaya RP manapun, baik one liner atau literate, walau untuk Roleplay serius saya lebih menyukai penulisan dengan paragraf karena tertantang untuk mengeluarkan kemampuan terbaik dalam memerankan karakter dan itu saya peroleh lebih baik dengan literate atau paragraf RP.

    Baik One liner dan Literate juga memiliki aturan yang sama dalam ber-RP, karena jujur saja kalau kita mengetik dengan penjiwaan, dan dibalas hanya kata “Ok.” Atau “Hihihi.” Begitu saja tanpa ada penjelasan tentu saja kita ingin membanting monitor atau melempar seseorang dalam sumur kan?

    Dalam sebuah RP yang baik, pahami partner kita dan saling melengkapi, misalnya jika ia seorang one liner, usahakan kita tidak memaksa dengan membalas paragraf begitu detail dan panjang lebar hingga partner kita ‘takut’ untuk memberikan balasan karena ia tak terbiasa menggunakan paragraf panjang atau memiliki keterbatasan kosakata. Jadilah Roleplayer yang baik dalam bermain dengan artian tak memaksakan harus beberapa paragraf atau harus cepat membalas post hingga hanya memikirkan satu dua patah kata.

    Jika kalian memiliki partner yang terbiasa roleplay secara one liner dan kalian adalah paragraf /literate Roleplayer, jalan tengah yang bisa dipakai adalah menggunakan sedikitnya dua-tiga baris kalimat, baru bertahap jika partner sudah bisa mengikuti pace kita.




    •  One Liner
    Merupakan RP post yang hanya satu baris, bisa terdiri dari satu atau lebih kata, maupun kalimat. RP ini biasa digunakan pemula atau yang ingin pace /(gerak) roleplay secara cepat dan dinamis, misalnya untuk RP ringan atau RP dengan banyak karakter sekaligus. Banyak yang menganggap RP jenis ini sedikit buruk atau masuk golongan peasants dalam dunia RP, dikarenakan banyak Roleplayer yang malah merusak ‘RP’ dengan post tidak niat dan terkesan ‘asal post’ yang penting have fun tanpa memikirkan apakah karakter yang dimainkannya OOC atau tidak. Sebenarnya one liner termasuk RP yang enak digunakan untuk cerita spontan dan ringan tergantung bagaimana kita mampu membawa karakter kita, jadi bukan asal satu kalimat.
    Contoh One Liner yang baik:

    Adrian: “Aku adalah Drakeclaws terakhir, ini sudah takdirku, takdir pendahulu-pendahuluku, untuk mencegah kegelapan menelan cahaya, jika ayahku tak mampu melakukannya, maka beban itu terwariskan dipundakku.”

    Vlad: “Kau bukan ayah atau kakek buyutmu, Adrian hentikan kebodohan ini. Menghancurkan grail itu hanya akan membuatmu mengeluarkan dominus secara sempurna dan merusak tubuhmu sendiri...ini bukan perangmu, ini antara aku dan Arcana, aku yang akan menyelesaikan panggung yang ia buat tujuh ratus tahun lalu.”

     Contoh one liner yang kurang baik:

    Adrian: *lempar tombak*

    Vlad: *menghindar*

     Adrian: *hancurinmelon* aq kan kmbli bsk. #terbangmenghilang

     Vlad: *diem* jgn kmbli setan silver rsry.

     Adrian : -tak lama kemudian-

     Adrian: - batuk-

     Adrian: -pingsan-

     Adrian: -tak sadarkan diri-

    Tentu saja kita akan sakit hati kalau post serius kita dibalas asal-asalan dan dengan kalimat sms kan? Karena kita sudah berusaha menjiwai, jadi usahakan menghindari contoh one liner yang buruk diatas, karena roleplay justru mengasikkan karena kita totalitas dalam memainkan karakter kita kan.

    •  Literate Roleplay
    Seperti namanya, Literate roleplay menggunakan rangkaian kalimat dalam sebuah paragraf atau lebih untuk membalas satu post. Roleplay jenis ini banyak digunakan di forum-forum RP luar negeri, dan juga di kalangan roleplayer yang telah lama berkecimpung di dunia RP yang ingin memberikan lebih dari sekedar percakapan antar karakter. Dalam literate RP kita ditantang untuk mendeskripsikan latar tempat RP, suasana, maupun ekspresi dari karakter kita saat berinteraksi, jadi bukan sekedar asal banyak kalimat banyak diksi banyak majas metafora melainkan lebih dari bagaimana kita menghidupkan OC maupun karakter lain yang kita mainkan hanya bersenjata barisan kata.
    Contoh Literate yang kurang baik:

     Ps: saya ambil dari RP post dengan seseorang yang ajaib di Castlevania RP, saat ia berinteraksi dengan Leon Belmont yang saya mainkan:

    Miyu Hiroshima: “ Well, this is my place called ’ Aura Villages ’ and a peoples and monsters are not here ” Miyu answered to her place in the aura villages. A monsters and vampires will be cursed a spell book in the castle into the aurora/aura forest. she blinked to a peoples was nothing here in the aura villages. the new house, blue and red roses and trees to her home in the mansion house but she was quietly and silence. A monsters and vampires was not allowed in this place and she was safe/protected to him. He was talking about to her strange

    Miyu didn’t being an ordinary woman/girl but she was being a vampire hunter in the castle corridor and she protected the powerful and strength in her two ancestors ’ Charlotte Aulin - a spell book from the Belnades clan ‘ and ’ Soma Cruz - a sword and blade from the soul body ‘. she noticed the vampire hunter and the sword blade master ( Her being a samurai and ex-knight in the castle, I guess. Her blue eyes and brown hair in her landed. If I started to more information/missions to Aeris’ Quest in the castle corridor ) and she asked to his knight belmont or the belmont’s clan

     “ Yes, I am a vampire hunter with my allies in the castle corridor. I do fighting a vampire lady and a great Dracula in the castle. You should finding a place and land in Rome. So tell me yourself … Are you a Belmont’s clan or a vampire hunter? ”

    Leon Belmont (saya): " Yes, I am a Belmont…., but I haven’t pass down my name to anyone…yet, " Leon keep his calm as he realize how bad the situation he driven into.

    He come from the past, and ended lost in future. Someone must be casting a powerful spell to make time rift and throw him here, for what reason he still yet to understood.

    The hunter however, focusing the matter on Miyu’s problem than his. Something darkness has come to the castle and she’s on a quest to defeat that power alone.

     "You said, you’re fighting a vampire too? Then we’re on the same boat miss miyu. Before I could figure how to escape this time where I didn’t belong too, I will do my best aid you."

     Cuman bisa menjawab sebatas ini karena jujur saya bingung dengan pembuangan kata-kata dan penjelasan yang tidak sinkron dari partner saya, dalam hal ini seolah ia meng-google-translete dari bahasa-nya ke inggris tanpa mengoreksi, dan membuang-buang kalimat yang harusnya bisa dijelaskan lebih mudah. Jika menggunakan Literate RP pastikan kalian juga memahami penggunaan kalimat yang baik dan menghindari contoh yang disebut diatas.

    •  Closed and Open RP
    Closed RP adalah roleplay yang hanya diisi dua orang atau orang-orang tertentu tanpa boleh ada campur tangan orang lain. Biasanya digunakan untuk mencegah keluar dari plot yang diinginkan dari dua author pemilik karakter.

    Open RP adalah roleplay yang diisi banyak orang, lebih dari tiga author dan memang bertujuan untuk berinteraksi dengan banyak karakter sekaligus. Namun Open RP bukan berarti kita bisa seenaknya ‘melompat’ masuk dalam post, tanpa paham apa yang sedang terjadi, jadi sebaiknya sebelum asuk dalam sebuah open RP kita membaca terlebih dahulu, sampai manakah RP sedang berlangsung.

    Misalnya open RP terjadi di sebuah sungai, karakter A sedang bermain air ditepi sungai, dan berinteraksi dengan karakter B yang berada diseberang dan memancing.

    Percakapan mereka sudah sampai pada tahap mereka membakar daging ikan dan ngobrol ringan bersama,

    Karakter kita C, ingin masuk kedalam RP, kita tidak bisa tiba-tiba ‘muncul’ secara ajaib tanpa ada proses dari mana kita bisa berada di latar itu.

    Sumber : 
    http://frafiunisa.blogspot.co.id/

    Oke kalian sudah mengerti kan?? Kalau begitu sebagai penutup kuharap postingan ini bisa bermanfaat bagi kalian dalam mengetahui apa itu Roleplay dan aturan-aturannya sekaligus dalam membedakan One Liner dan Literate, Sayonara...... :)

    Perbedaan Otaku dan Weeaboo (Wibu)






    Otaku adalah sebutan bagi orang yang teramat berdedikasi pada kegemarannya, biasanya identik dengan orang menggemari anime, manga/comic, videogame, superhero, music, dll. Istilah Otaku dalam versi barat adalah Geek yang juga dianggap terlalu menggemari gadget, internet, dan seputar hal-hal tersebut. Sebetulnya ada bermacam jenis otaku tergantung kegemarannya, contoh: Manga wota, Seiyuu wota, Idol wota, Maid wota, Train wota, Figure wota, Anime wota, dll. 

    Di Jepang, Otaku kadang berkonotasi jelek, karena dianggap terlalu berlebihan menggemari hobinya. Namun demikian tidak semua otaku dianggap jelek. Banyak juga yang menempatkan kegemarannya hanya sebatas hobi dan berperilaku normal seperti umumnya orang banyak. Di banyak negara Otaku pun dianggap terlalu berlebihan / terlalu terobsesi. Tetapi di banyak negara, para Otaku atau Geek banyak yang biasa-biasa saja karena hanya menempatkan hobi ya hobi, dalam kehidupan harian di sekolah atau ditempat kerja ya berperilaku seperti orang umum. 

    Karena beberapa hal terlalu obsesi itulah Otaku atau Geek di banyak negara tidak dianggap terlalu aneh. Mimin juga ngaku kalau tergila-gila dengan hobi. Mimin ngaku kalau mimin adalah otaku. Tapi intinya  kalau gak mau dianggap lebay / terobsesi / freak / nerd / sakit jiwa, kita gak usah terlalu berlebihan / lebay / terobsesi. normal-normal saja deh sambil menikmati hidup dan menikmati hobi. Wkwkwkwkwk.... 

    Ada beberapa tipe otaku versi ekstrim, diantaranya: Hikkikomori (otaku yang tidak bersosialisasi dengan dunia nyata); Nijikon (otaku yang tidak menyukai pasangan berwujud manusia nyata, dan hanya menyukai manusia berwujud 2 Dimensi), dan Weeaboo (otaku yang merasa dirinya adalah ‘living anime character’ dan mesti selalu jejepangan), dan lain-lain. 

    MENGENAL WEEABOO 

    WEEABOO sering disamakan dengan WAPANESE yang berarti “WANT TO BE JAPANESE” atau "JAPANESE WANNABE" atau "orang jepang jadi-jadian", atau “alay jejepangan”.  Weeaboo bisa dianggap otaku versi ekstrim. Seorang Otaku belum tentu adalah Weaaboo, namun Weaaboo biasanya adalah Otaku. 

    Weeaboo adalah orang yang senang mempertontonkan dirinya ‘sangat jepang’, melebihi orang jepang asli. Mereka sebetulnya orang yang sangat terobsesi dengan jepang, bertingkah seperti orang jepang dan seolah sedang tinggal di jepang, bersifat seperi orang jepang, berbicara dengan gaya jepang dg segala istilah-istilah ajaib terupdate-nya. Padahal mereka sama sekali bukan orang jepang, bukan warga negara jepang, dan gak tinggal di jepang. 

    Inspirasi mereka berasal dari anime atau manga. Bagi mereka anime / manga adalah sumber utama maha kebenaran, ilmu pengetahuan, dan juga bahasa. Dalam benaknya negara jepang adalah semacam ‘holy land’ di planet ini, dan segala hal mengenai jepang adalah yang paling ‘Superultrafantasticmegawesome’. 

    Bagi mereka, semua orang harus beranggapan baik mengenai jepang, termasuk mengerti dan memahami jepang baik budaya, tradisi dan kebiasaannya. Mereka akan naik pitam jika kamu berani mencoba menjelek-jelekan jepang. 

    Fenomena Weeaboo ini sudah banyak terjadi dan tersebar ke seluruh dunia, termasuk indonesia. 

    ====================================================== 

    KESAMAAN OTAKU & WEEABOO 

    1. Menggemari anime, manga, videogame, internet dan semacamnya.

    2. Menyukai koleksi figure, toys, merchandise, art book, manga, dvd, cd, download-an, atau semacamnya.

    3. Pada dasarnya mereka orang-orang yang sangat kreatif, menyukai hal-hal kreatifitas, info-info update, dan berbagai fanart, terutama yang berhubungan dengan kegemarannya.

    4. Menggemari gadget atau internet.

    5. Kadang mereka memilik komunitas dengan minat yang sama.

    6. Menyukai event yang berkaitan dengan kegemarannya, misalnya cosplay, anime convention, dll.

    7. Menyukai menggunakan profil, username atau nickname yang unik. Kadang mengunakan sebagian nama karakter favoritnya atau artis idol-nya, dan berbagai tema anime, foto profil/avatar, status bb, tanda tangan, background laptop, dan lain-lain.

    8. Menyukai dan mengerti banyak istilah-istilah per-otakua-an dalam anime/manga.

    9. Tidak semua, tetapi kebanyakan mereka menyukai berfoto dengan pose seperti karakter anime, contoh yang paling sering: tersenyum dengan jarinya membentuk "V".

    ========================================================== 

    PERBEDAAN OTAKU & WEEABOO 

    1. Otaku: berperilaku seperti orang biasa pada umumnya (tapi kadang-kadang masih kelihatan sih bahwa dia adalah otaku hahaha…)  Weeaboo: bangga mempertontonkan dirinya sangat ‘jepang’ atau berperilaku seperti ‘living anime character’ dalam kesehariannya, baik di rumah atau pergaulan. 

    2. Otaku: paham bahwa orang lain mungkin tidak mengerti hobi kegemarannya Weeaboo: memandang rendah orang yang tidak mengerti hobi kegemarannya. 

    3. Otaku: paham banyak dan selalu update tentang hobinya. Weeaboo: lebih dianggap ‘annoying’ karena terkesan sok tau. Kecintaannya akan Jepang serngkali meremehkan yang non-Jepang. Misalnya: Barat/Indo/Kpop gak sebagus Jepang. Ber-api-api menyebut segala hal adalah plagiat jepang. 

    4. Otaku: lebih senang membicarakan kegemarannya lebih senang pada teman yang memiliki minat yang sama. Weeaboo: membicarakan hobi atau kegemarannya pada siapapun, dimanapun, dan kapanpun. 

    5. Otaku: lebih merupakan ‘Hobby addicted’ bukan ‘japan addicted’.  Mereka dapat menyukai film, videogame, atau musik non-jepang, tidak menjadi masalah berasal dari jepang atau bukan. Weeaboo: lebih merupakan ‘japan addicted’. Mereka berpendapat bahwa Anime dari jepang “is the best thing ever”, jauh di atas segala media visual lainnya, apalagi jika dibandingkan dengan animasi atau film kartun dari negara barat atau negara lainnya. 

    6. Otaku: dalam kesehariannya, masih menggunakan bahasa normal, mereka tidak merasa wajib mesti bicara dengan bahasa otaku atau jejepangan Weeaboo: selalu berbicara dengan bahasa otaku atau jejepangan di segala kesempatan, pada siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Terkadang dia sendiri tidak mengerti makna istilah yang dibicarakannya hahaha… Dalam setiap percakapannya, Weeaboo berusaha menyelipkan kata: "Kawaii, Sugoi, Kakkoi, Baka, Arigatou, Desu desu desu, dan lain-lain.  Mereka menyebut kucing, dengan sebutan “ neko ”, atau menyebut “ kuma ” untuk beruang, atau menyebut "Senpai" kepada semua kakak kelas atau seniornya tanpa kecuali, atau mengucapkan “ itadakimasu! ”sebelum makan, minta maaf dengan ucapan “Sumimasen” atau “Gomennasai”. Mereka tidak peduli orang mengerti atau tidak. Contoh kata-kata Weeabo: " Aduuh, dia kawaii banget yaaa? " , " AAA gue baka! baka! baka! " , " Payah ah, wotagei aja gatau ". Kosa kata lainnya kira-kira : bishies anime is so sugoi desu, yaoi yaoi yaoi desu desu, saying japanese words so sugoi, dsb. Sama menjengkelkannya dengan trend bicara menggunakan kata “annyeong haseo, gamsahamnida, chingudeul, saranghae sarangburung sarang laba-laba dan sarang-sarang lainnya. Hahaha… Hanya saja dalam hal ini topiknya jejepangan.

    7. Otaku: terbuka atas candaan dan kritikan orang. Otaku tidak tersinggung jika hobi kegemaranya atau karakter favoritnya dijadikan lelucon. Kadang malah mereka sendiri yang membuat leluconnya. Weeaboo: sangat tersinggung jika ada lelucon dan kritik mengenai karakter favoritnya atau artis idolgrup-nya. Bahkan mereka merasa sangat terhina jika sebuah ‘idolgrup-nya’ disebut girlband, contoh: “beda tauk, idol itu gini gini gini...” padahal kalau dipikir-pikir, orang jepang mungkin nyebut smash sebagai idol group juga hahaha… 

    8. Otaku: berpendapat jepang adalah ‘salah satu’ negara yang menghasilkan banyak produk menarik yang digemarinya. Weeaboo: berpendapat Jepang adalah semacam “holy land” yang paling ‘Superultrafantasticmegawesome’ di planet ini. Weeaboo cenderung dianggap ‘annoying’ bagi banyak orang, karena kecintaan mereka akan jepang seringkali meremehkan budaya lain, misalnya : anti animasi amerika, anti Kpop, dll. Bagi weeaboo, semua itu adalah plagiat, kecuali dari jepang. Kecuali dalam hal budaya indonesia biasanya mereka bungkam karena takut. Tetapi kadang untuk meraih dukungan, mereka akan mengatakan: “ aku cinta jepang tapi cinta indonesia juga kok “. Dalam hal kesukaan musik, mereka hanya suka musik jepang, Weeaboo cenderung tidak suka musik negeri lain, kecuali bernuansa J-pop atau J-rock seperti J-rocks. Weeaboo yang memiliki barang asli jepang akan merasa seperti memiliki benda pusaka. Mereka cenderung bangga berbelanja di toko yang menjual barang-barang asli dari Jepang, baik berupa makanan, figure, peralatan rumah, perabotan dapur, pakaian, dan sebagainya. Mereka juga beranggapan  makanan jepang adalah sejenis makanan level dewa. Selain itu mereka pun sangat terobsesi makanan ala karakter anime seperti pocky, ramen, sushi, ramen, ocha, takoyaki, okonomiyaki, atau minumannya Pocari Sweat. 

    9. Otaku: bisa saja orang jepang asli, atau dari negara lain. Weeaboo: bukan orang jepang, tidak lahir di jepang, dan bukan warga negara jepang. Weeaboo yang PERNAH ke Jepang, PERNAH sekolah disitu, PERNAH tinggal disitu, PERNAH bekerja disitu, akan dikagumi sesama Weaaboo, dan dianggap  sebuah ‘pencapaian level dewa’ 

    10. Otaku bilang: I like One Piece. One Piece is my favorite anime. This anime is very good, interresting story, and the character are unique. Weeaboo bilang: Sasuke is my hubby. Hatsune Miku is my waifu. Sugoi sugoi desu desu desu, yaoi is so sugoii, etc. 

    11. Otaku: tidak tersinggung disebut otaku, kecuali bernada mengejek. Weeaboo: Tersinggung jika disebut weeaboo. Mereka merasa dirinya adalah otaku. Padahal weeaboo sendiri dianggap menyebalkan oleh otaku. 

    12. Otaku: menyukai username atau nickname bernuansa nama karakter favoritnya. Bisa saja bernuansa jepang atau bukan. Weeaboo: menyukai username atau nickname bernuansa ‘jepang’. Mereka pandai meng-kawaii-nisasi profile dan nama aslinya supaya lebih ‘jepang’ . Kadang pada profilnya tertulis lives in tokyo, atau kalau perlu lengkap dengan kanji / hiragana / katakananya; pengubahan nama ini pun tidak hanya secara parsial namun secara keseluruhan. Bahkan dalam kesehariannya, mereka lebih senang dipanggil nama jepangnya daripada nama asli pemberian orangtuanya. 

    Sumber : www.facebook.com

    Oke kalian sudah mengerti kan?? Kalau begitu sebagai penutup kuharap postingan ini bisa bermanfaat bagi kalian dalam membedakan Otaku dan Weeaboo (Wibu), Sayonara...... :)